PERAN GIM DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GURU
(Drs. Bunyani, Ketua GIM Surabaya)
Menjadi guru adalah suatu pilihan, karena profesi ini membutuhkan skill
tertentu dalam mencerdaskan anak bangsa. Dalam Bahasa
Indonesia pengertian guru adalah merujuk sebagai pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru adalah pembelajar sejati yang tidak akan berhenti belajar sampai
nanti atau dalam kurikulum merdeka dikenal dengan istilah pembelajar sepangjang
hayat.
Guru adalah
elemen terpenting dalam keberhasilan Pendidikan. Oleh karena itu, untuk menjadi
seorang guru wajib memenuhi kualifikasi yang wajib dimiliki oleh seorang guru.
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen pasal 10, yang diatur kemudian dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru, menyatakan bahwa ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru
yaitu (1) Kompetensi Pedagogik, adalah kemampuan atau keterampilan
seorang guru mengelola proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar
dengan peserta didik. (2) Kompetensi Kepribadian, berkaitan dengan
karakter personal guru yang mencerminkan kepribadian positif yaitu: supel,
sabar, disiplin, jujur, rendah hati, berwibawa, santun, empati, ikhlas,
berakhlak mulia, bertindak sesuai norma sosial & hukum, dan lain
sebagainya. (3) Kompetensi professional, guru adalah sejauh mana seorang
guru menguasai materi pelajaran yang diampu, berikut struktur, konsep, dan pola
pikir keilmuannya. (4) Kompetensi sosial, berkaitan dengan keterampilan
berkomunikasi, bersikap dan berinteraksi secara umum, baik itu dengan peserta
didik, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa, hingga masyarakat
secara luas.
Pada awal tahun ajaran baru 2022-2023 dalam Rapat Kerja (Raker) Forum Silaturrahim dan Komunikasi (FOSKAM)
SMP/MTs Muhammadiyah Kota Surabaya muncul gagasan dalam rangka mewadahi
guru-guru SMP/MTs Muhammadiyah Kota Surabaya untuk menjadi Trainer of
Trainer (ToT), yang nantinya bertugas menjadi fasilisator dalam peningkatan
profesionalitas guru-guru SMP/MTs Muhammadiyah Kota Surabaya terutama dalam
mensikapi perubahan pekembangan sistem pendidikan di tanah air.
Melalui rapat koordinasi Forum Silaturrahim
dan Komunikasi (FOSKAM) SMP/MTs Muhammadiyah Kota Surabaya dengan Majelis
Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, pada
tanggal 24 Oktober 2022 keluarlah Surat keputusan Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Nomor: 388/KEP/III.4/D/2022
tentang Pengangkatan dan Penentapan Guru
Inti Muhammadiyah (GIM) SMP/MTs Muhammadiyah Kota Surabaya. Berdasarkan surat
keputusan ini Guru Inti Muhammadiyah (GIM) berfungsi sebagai wadah guru-guru
Muhammadiyah dalam meningkatkan profesionalisme guru.
Guru Inti Muhammadiyah (GIM) dipilih dari
guru-guru SMP/MTs Muhammadiyah se-Surabaya yang telah memiliki banyak pengalaman
dan ketrampilan mulai dari Instruktur Nasional mata pelajaran, Duta Rumah
Belajar (DRB), Guru-Guru Penggerak, dan lain-lainnya.
Pada semester pertama tahun pelajaran 2022-2023 Forum Silaturrahim
dan Komunikasi (FOSKAM) SMP/MTs Muhammadiyah Kota Surabaya telah mengadakan
kegiatan “Launching Guru Inti Muhammadiyah (GIM) dan Diseminasi
Kurikulum Merdeka SMP/MTs Muhammadiyah Kota Surabaya”, yang dilaksanakan mulai tanggal 29 Oktober
sampai 12 November 2022 setiap hari sabtu, kegiatan ini diselenggarakan berbasis
sekolah sekolah Muhammadiyah di lima wilayah Kota Surabaya, dengan GIM sebagai
fasilisator dan pemateri.
Dalam kegiatan diseminasi kurikulum ini GIM
melakukan sosialisasi tentang pemberlakuan kurikulum baru yaitu Kurikulum
Merdeka. Orientasi kegiatan ini adalah bagaimana guru-guru SMP/MTs Muhammadiyah
Kota Surabaya paham tentang kurikulum merdeka, karena ada banyak perubahan baik
perubahan paradigma atau perubahan istilah-istilah dalam kurikulum merdeka,
seperti KI KD menjadi Capaian Pembelajaran (CP), silabus dalam kurtilas menjadi
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), KKM berubah menjadi Kompetensi Ketercapaian
Tujuan Pembelajaran (KKTP), dan RPP menjadi Modul Ajar.
Pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka
tidak menjadi tanggungjawab mata pelajaran Pendidikan Agama dan Pendidikan
Pancasila saja tetapi Pendidikan karakter yang tertuang dalam dimensi profil
pelajar Pancasila harus masuk dalam pembelajaran semua mata pelajaran
intrakurikuler. Disamping kegiatan pembelajaran intrakurikuluer juga ada
kegiatan pembelajaran proyek, dimana kegiatan intrakurikuler mengauu pada
ketercapaian CP, sedangan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Pada semester kedua tahun pelajaran
2022-2023 Forum Silaturrahim dan Komunikasi (FOSKAM) SMP/MTs Muhammadiyah Kota
Surabaya telah mengadakan “Workshop Penyusunan TP, ATP dan Modul Ajar”, kegiatan
ini bebasis Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Musyawarah Guru Bimbingan
Konseling (MGBK). Workshop ini bertujuan untuk menyiapkan perangkat
pembelajaran yang akan digunakan pada tahun pelajaran 2023-2024.
Peranan GIM dalam kegiatan ini adalah
menjadi fasilisator untuk mendampingi guru-guru yang tergabung dalam MGMP dan
MGBK SMP/MTs Muhammadiyah Kota Surabaya. Workshop ini dilaksanakan mulai
tanggal 14 Januari sampai 4 Februari 2023 dengan mengambil waktu setiap hari
sabtu mulai pukul 08.00 sampai 15.00, yang dipusatkan di Gedung Pusat Dakwah
Muhammadiyah PDM Kota Surabaya.
Sebagai fasilisator dalam kegiatan workshop
maka GIM berbagi pengetahuan dan memberikan pelatihan pada setiap peserta yang
terdiri dari guru-guru MGMP dan MGBK dalam merumuskan tujuan pembelajaran dan
menyusun alur tujuan pembelajaran, yang nantinya ATP akan dijadikan pedoman
guru dalam membuat modul ajar. Dalam berbagi ilmu GIM telah menyiapkan PPT
dengan judul “Cara Mudah Merumuskan TP dan Menyusun ATP”. Setelah PPT
disampaikan oleh salah satu instruktur GIM, setiap peserta workshop
diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab terlebih dahulu dengan GIM.
Setelah tanya jawab selesai dilakukanlah
pelatihan merumuskan TP dan Menyusun ATP dengan lembar kerja yang sudah
disiapkan oleh tim GIM. Lembar Kerja dalam bentuk matrik sehingga dapat memudahkan
guru dalam mengisi kolom-kolom yang ada dengan bahan-bahan yang telah disiapkan
sebelumnya oleh guru-guru MGMP dan MGBK. Dan hasil karya guru-guru MGMP dan
MGBK akan direkomendasi oleh Majelis Dikdasmen PDM Kota Surabaya untuk
digunakan di SMP/MTs Muhammadiyah Kota Surabaya.
Semoga apa yang telah dilakukan oleh GIM
dapat menginspirasi guru-guru SMP/MTs Muhammadiyah Kota Surabaya untuk berkarya
terutama dalam mencerdaskan anak bangsa. Tugas guru tidak hanya sekedar
mengajar tetapi menjaga,
mengarahkan dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan
potensi, minat dan bakatnya. Inilah yang disebut guru sebagai motivator
pembelajaran. (Byn).